Aku
selau mengira tak akan bisa hidup tanpa cintanya.
Aku
lupa, semua luka perlahan-lahan akan sembuh juga.
Biarkan
saja waktu yang jadi obatnya.
Saat
itu akan tiba, ketika aku benar-benar
menerima kenyataan bahwa kini tak ada lagi “kita”.
Sekarang
hanya aku, minus dirinya.
Dia
pergi terlalu lama dan aku terlalu bodoh terus-terusan memikirkan dirinya.
Aku
bisa hidup tanpa kenangan dan senyumnya.
Kalau
sebelum mengenal dia saja aku bisa bahagia, apa bedanya bahagia setelah tanpa
dirinya ?
Aku
pasti akan jatuh cinta lagi.
Suatu
hari nanti…..
Dan
dengan yang lebih baik dari dirinya.
“I
was fine before you came into my life. And I bet I’ll be just fine without you
in it again”