Seandainya bisa, aku ingin terbang bersamamu dan burung-burung
di atas sana. Aku ingin terus duduk bersamamu di bawah teduhnya pohon ̶ berbagi éclair, di temani matahari dan angin sepoi-sepoi. Aku ingin terus
menggenggam jari-jarimu, berbagi rasa dan hangat tubuh ̶ selamanya.
Sayangnya gravitasi menghalangiku. Putaran bumi menambah setiap
detik di hari-hari kita. Seperti lilin yang terus terbakar, tanpa terasa waktu
kita pun tidak tersisa banyak. Semua terasa terburu-buru. Perpisahan pun terasa
begitu menakutkan.
Aku rebah di tanah. Memejamkan mata kuat-kuat karena air mata
yang menderas. “Aku masih disini” bisikmu, selirih angin sore. Tapi aku tak percaya. Bagaimana
jika saat aku membuka mata nanti, kau benar-benar tiada ?
0 komentar:
Posting Komentar